Hello


Welcome Graphic #135


Selasa, 30 April 2013

*Tulisan 2*


Pengertian Stress
Tress adalah suatu kondisi dimana kita tidak bisa menyelesaikan masalah yang datang ke kita sehingga kita kita bisa menampung semuanya, saat itu maka kondisi tubuh menjadi berubah. Stress juga bisa di bilang reaksi tubuh kita ketika terjadi kecemasan yang berlebihan akan bahaya.
Faktor Penyebab Stress
Ø  Masalah pribadi
Ø  Kesehatan
Ø  Kehilangan seseorang yang dicintai
Ø  Lingkungan yang kurang bersahabat
Ø  Pergaulan yang cenderung tidak mendukung
Ø  Perasaan yang negatif

Efek Stress
-          General Adaptation Syndrom
Selye (1983) menyatakan munculnya sindrom adaptasi umum (GAS) melalui beberapa tahap berikut :
  • Tahap peringatan (Alarm Stage)
Tahap reaksi awal tubuh dalam menghadapi berbagai stressor. Tubuh tidak dapat bertahan pada tahapan ini dalam jangka waktu lama.
  • Tahap Adaptasi atau Eustres (Adaptation Stage)
Tahap dimana tubuh mulai beradaptasi dengan adanya stres dan berusaha mengatasi serta membatasi stresor. Ketidakmampuan tubuh beradaptasi mengakibatkan tubuh menjadi rentan terhadap penyakit.
  •  Tahap Kelelahan atau distres (Exhaution Stage)
Tahap dimana adaptasi tidak dapat dipertahankan karena stres yang berulang atau berkepanjangan sehingga berdampak pada seluruh tubuh
Efek lain seperti efek fisiologis dari stres pada tubuh meliputi:
  • Nyeri dada
  • Insomnia atau tidur masalah
  • Nyeri kepala Konstan
  • Hipertensi
  • Tukak
Stres dikatakan menjadi sebuah faktor penunjang untuk produksi suatu penyakit tertentu, atau mungkin menjadi penyebab respon perilaku negatif, seperti merokok, minum alkohol dan penyalahgunaan narkoba yang semuanya dapat membuat kita rentan terhadap penyakit. Hal buruk dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, sehingga menyebabkan tubuh kita menjadi kurang tahan terhadap sejumlah masalah kesehatan.
http://silvinamar.wordpress.com/2013/04/19/pengertian-stress/


Tipe Stress
-tekanan
Suatu kondisi dimana individu tidak mampu merespon stimulus disertai penurunan nilai diri.
-frustasi
Suatu penghalang atau penghambat yang berada diantara individu dan tujuan yang ingin dicapainya, penghalang bisa saja orang lain, lingkungan yang kurang mendukung, dan lain sebagainya.
-konflik
Perwujudan dari satu motif diganggu dengan perwujudan dari motif-motif yang lain sehingga menimbulkan kecemasan dan rintangan pada seseorang yang dapat menimbulkan konflik.
-kecemasan
Kecemasan merupakan situasi afektif yang dirasa tidak menyenangkan yang diikuti oleh sensasi fisik yang memperingatkan seseorang akan bahaya yang mengancam. Perasaan ini biasanya samar-samar dan sulit dipastikan tetapi selalu terasa.

Respon terhadap stress
Pertahanan diri ( defense mechanisms)
-Represi
Mekanisme pertahanan diri yang paling dasar, karena muncul juga dalam bentuk mekanisme pertahanan lain yaitu represi. Manakala ego terancam oleh dorongan-dorongan id yang tidak dikehendaki. Ego melindungi dirinya dengan memaksa perasaan perasaan mengancam masuk kedalam alam tidak sadar. Dalam banyak kasus represi ini bisa muncul sepanjang hidup.
Freud meyakini bahwa di alam tidak sadar dorongan ini tidak akan berubah dan yang kedua dorongan-dorongan ini mendesak masuk ke alam sadar dalam bentuk yang tidak berubah sehingga justru menciptakan kecemasan yang lebih besar dan tidak bisa dikendalikan oleh orang tersebut.
-Pembentukan reaksi
Salah satu cara agar dorongan tersebut bisa di tekan dan bisa disadari adalah dengan cara menyembunyikan diri dari selubung yang sama sekali bertentangan dengan bentuk semula. Mekanisme pertahanan ini disebut dengan pembentukan reaksi. Perilaku reatif ini bisa dikenali dari sifatnya yang berlebih-lebihan dan bentuk yang obsesif juga kompulsif.
-Pengalihan
 Pada pengalihan orang bisa mengalahkan dorongan-dorongan yang tidak sesuai ini pada sejumblah orang atau objek sehingga dorongan aslinya terselubung atau tersembunyi. Pada tulisan-tulisannya Freud menggunakan istilah pengalihan untuk berbagai hal. Dalam bahasan seksual misalnya kita mengetahui bahwa objek seksual bisa dialihkan kedalam berbagai bentuk objek lain tremasuk diri sendiri.


-Fiksasi
Secara teknis fiksasi merupakan keterkaitan permanen dari libido pada tahap perkembangan sebelumnya yang lebih primitif. Serupa dengan mekanisme pertahanan lainnya, fiksasi bersifat universal. Orang-orang yang terus mendapat kepuasan lewat makanan, merokok, atau bicara bisa menjadi memiliki fiksasi oral. Sebagaimana mereka yang terobsesi dengan kerapihan dan keteraturan memiliki fiksasi anal.

-Regresi
Pada saat libido melewati perkembangan tertentu, dimasa-masa penuh stress dan kecemasan, libido bisa kembali ke tahap sebelumnya. Langkah mundur ini dikenal sebagai regresi. Perilaku regresi ini serupa dengan pelaku terfiksasi karena sifatnya yang kaku, dan kekanak-kanakan.
-Proyeksi
Manakala dorongan dari dalam menyebabkan kecemasan yang berlebihan, ego biasanya mengurangi rasa cemas tersebut dengan mengarahkan dorongan yang tidak diinginkan ke objek eksternal, biasanya ke orang lain. Didefinisikan melihat dorongan atau perasaan orang lain yang tidak dapat diterima yang sebenarnya perasaan itu ada di alam tidak sadar dirinya sendiri.
-Introyeksi
Introyeksi adalah mekanisme pertahanan diri dimana seseorang melebur sifat-sifat positif orang lain kedalam egonya sendiri. Contohnya seorang remaja yang melakukan introyeksi atau mengadopsi perilaku, nilai, atau gaya hidup seorang bintang film. Introyeksi seperti ini memberikan remaja tersebut rasa menghargai diri sendiri yang berlebihan dan meminimalkan perasaan inferiornya.
-Sublimasi
Sublimasi merupakan represi dari tujuan genital dari Eros dengan cara menggantinya kedalam hal-hal yang bisa diterima baik secara kultural maupun secara sosial. Tujuan sublimasi diungkapkan secara jelas terutama melalui pencapaian kultural kreatif, seperti pada seni, musik, juga sastra.
Jess Feist, Gregory J.Feist., theories of Personality 7th ed, Salemba Humanika, Jakarta Selatan, 2010.



Pendekatan Problem Soluing terhadap Stress
 Strategi coping yang spontan mengatasi stress
Strategi menghadapi stres antara lain dengan mempersiapkan diri menghadapi stresor dengan cara melakukan perbaikan diri secara psikis atau mental, fisik dan sosial. Perbaikan diri secara psikis atau mental yaitu dengan pengenalan diri lebih lanjut, penetapan tujuan hidup yang lebih jelas, pengaturan waktu yang baik. Perbaikan diri secara fisik dengan menjaga tubuh tetap sehat yaitu dengan memenuhi asupan gizi yang baik, olahraga teratur, istirahat yang cukup. Perbaikan diri secara sosial dengan melibatkan diri dalam suatu kegiatan, acara, organisasi dan kelompok sosial. Mengelola stres merupakan usaha untuk mengurangi atau meniadakan dampak negatif stresor (Sunaryo,2004)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar