Pengertian Stress
Tress
adalah suatu kondisi dimana kita tidak bisa menyelesaikan masalah yang datang
ke kita sehingga kita kita bisa menampung semuanya, saat itu maka kondisi tubuh
menjadi berubah. Stress juga bisa di bilang reaksi tubuh kita ketika terjadi
kecemasan yang berlebihan akan bahaya.
Faktor Penyebab Stress
Ø Masalah
pribadi
Ø Kesehatan
Ø Kehilangan
seseorang yang dicintai
Ø Lingkungan
yang kurang bersahabat
Ø Pergaulan
yang cenderung tidak mendukung
Ø Perasaan
yang negatif
Efek
Stress
-
General Adaptation Syndrom
Selye (1983) menyatakan munculnya
sindrom adaptasi umum (GAS) melalui beberapa tahap berikut :
- Tahap peringatan (Alarm Stage)
Tahap reaksi awal tubuh dalam
menghadapi berbagai stressor. Tubuh tidak dapat bertahan pada tahapan ini dalam
jangka waktu lama.
- Tahap Adaptasi atau Eustres (Adaptation Stage)
Tahap dimana tubuh mulai beradaptasi
dengan adanya stres dan berusaha mengatasi serta membatasi stresor.
Ketidakmampuan tubuh beradaptasi mengakibatkan tubuh menjadi rentan terhadap
penyakit.
- Tahap Kelelahan atau distres (Exhaution Stage)
Tahap dimana adaptasi tidak dapat
dipertahankan karena stres yang berulang atau berkepanjangan sehingga berdampak
pada seluruh tubuh
Efek lain seperti efek fisiologis
dari stres pada tubuh meliputi:
- Nyeri dada
- Insomnia atau tidur masalah
- Nyeri kepala Konstan
- Hipertensi
- Tukak
Stres dikatakan menjadi sebuah faktor penunjang untuk produksi suatu
penyakit tertentu, atau mungkin menjadi penyebab respon perilaku negatif,
seperti merokok, minum alkohol dan penyalahgunaan narkoba yang semuanya dapat
membuat kita rentan terhadap penyakit. Hal buruk dapat mempengaruhi sistem
kekebalan tubuh, sehingga menyebabkan tubuh kita menjadi kurang tahan terhadap
sejumlah masalah kesehatan.
http://silvinamar.wordpress.com/2013/04/19/pengertian-stress/
Tipe
Stress
-tekanan
Suatu kondisi dimana individu tidak
mampu merespon stimulus disertai penurunan nilai diri.
-frustasi
Suatu penghalang atau penghambat yang
berada diantara individu dan tujuan yang ingin dicapainya, penghalang bisa saja
orang lain, lingkungan yang kurang mendukung, dan lain sebagainya.
-konflik
Perwujudan dari satu motif diganggu
dengan perwujudan dari motif-motif yang lain sehingga menimbulkan kecemasan dan
rintangan pada seseorang yang dapat menimbulkan konflik.
-kecemasan
Kecemasan
merupakan situasi afektif yang dirasa tidak menyenangkan yang diikuti oleh
sensasi fisik yang memperingatkan seseorang akan bahaya yang mengancam.
Perasaan ini biasanya samar-samar dan sulit dipastikan tetapi selalu terasa.
Respon
terhadap stress
Pertahanan
diri ( defense mechanisms)
-Represi
Mekanisme
pertahanan diri yang paling dasar, karena muncul juga dalam bentuk mekanisme
pertahanan lain yaitu represi. Manakala ego terancam oleh dorongan-dorongan id
yang tidak dikehendaki. Ego melindungi dirinya dengan memaksa perasaan perasaan
mengancam masuk kedalam alam tidak sadar. Dalam banyak kasus represi ini bisa
muncul sepanjang hidup.
Freud
meyakini bahwa di alam tidak sadar dorongan ini tidak akan berubah dan yang
kedua dorongan-dorongan ini mendesak masuk ke alam sadar dalam bentuk yang
tidak berubah sehingga justru menciptakan kecemasan yang lebih besar dan tidak
bisa dikendalikan oleh orang tersebut.
-Pembentukan reaksi
Salah satu cara
agar dorongan tersebut bisa di tekan dan bisa disadari adalah dengan cara
menyembunyikan diri dari selubung yang sama sekali bertentangan dengan bentuk
semula. Mekanisme pertahanan ini disebut dengan pembentukan reaksi. Perilaku
reatif ini bisa dikenali dari sifatnya yang berlebih-lebihan dan bentuk yang
obsesif juga kompulsif.
-Pengalihan
Pada pengalihan orang bisa mengalahkan
dorongan-dorongan yang tidak sesuai ini pada sejumblah orang atau objek
sehingga dorongan aslinya terselubung atau tersembunyi. Pada tulisan-tulisannya
Freud menggunakan istilah pengalihan untuk berbagai hal. Dalam bahasan seksual
misalnya kita mengetahui bahwa objek seksual bisa dialihkan kedalam berbagai
bentuk objek lain tremasuk diri sendiri.
-Fiksasi
Secara teknis
fiksasi merupakan keterkaitan permanen dari libido pada tahap perkembangan
sebelumnya yang lebih primitif. Serupa dengan mekanisme pertahanan lainnya,
fiksasi bersifat universal. Orang-orang yang terus mendapat kepuasan lewat
makanan, merokok, atau bicara bisa menjadi memiliki fiksasi oral. Sebagaimana
mereka yang terobsesi dengan kerapihan dan keteraturan memiliki fiksasi anal.
-Regresi
Pada saat libido
melewati perkembangan tertentu, dimasa-masa penuh stress dan kecemasan, libido
bisa kembali ke tahap sebelumnya. Langkah mundur ini dikenal sebagai regresi.
Perilaku regresi ini serupa dengan pelaku terfiksasi karena sifatnya yang kaku,
dan kekanak-kanakan.
-Proyeksi
Manakala
dorongan dari dalam menyebabkan kecemasan yang berlebihan, ego biasanya
mengurangi rasa cemas tersebut dengan mengarahkan dorongan yang tidak
diinginkan ke objek eksternal, biasanya ke orang lain. Didefinisikan melihat
dorongan atau perasaan orang lain yang tidak dapat diterima yang sebenarnya
perasaan itu ada di alam tidak sadar dirinya sendiri.
-Introyeksi
Introyeksi
adalah mekanisme pertahanan diri dimana seseorang melebur sifat-sifat positif
orang lain kedalam egonya sendiri. Contohnya seorang remaja yang melakukan
introyeksi atau mengadopsi perilaku, nilai, atau gaya hidup seorang bintang
film. Introyeksi seperti ini memberikan remaja tersebut rasa menghargai diri
sendiri yang berlebihan dan meminimalkan perasaan inferiornya.
-Sublimasi
Sublimasi
merupakan represi dari tujuan genital dari Eros dengan cara menggantinya
kedalam hal-hal yang bisa diterima baik secara kultural maupun secara sosial.
Tujuan sublimasi diungkapkan secara jelas terutama melalui pencapaian kultural
kreatif, seperti pada seni, musik, juga sastra.
Jess Feist,
Gregory J.Feist., theories of Personality
7th ed, Salemba Humanika, Jakarta
Selatan, 2010.
Pendekatan Problem Soluing terhadap Stress
Strategi
coping yang spontan mengatasi stress
Strategi menghadapi stres antara
lain dengan mempersiapkan diri menghadapi stresor dengan cara melakukan
perbaikan diri secara psikis atau mental, fisik dan sosial. Perbaikan diri
secara psikis atau mental yaitu dengan pengenalan diri lebih lanjut, penetapan
tujuan hidup yang lebih jelas, pengaturan waktu yang baik. Perbaikan diri
secara fisik dengan menjaga tubuh tetap sehat yaitu dengan memenuhi asupan gizi
yang baik, olahraga teratur, istirahat yang cukup. Perbaikan diri secara sosial
dengan melibatkan diri dalam suatu kegiatan, acara, organisasi dan kelompok
sosial. Mengelola stres merupakan usaha untuk mengurangi atau meniadakan dampak
negatif stresor (Sunaryo,2004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar