Hello


Welcome Graphic #135


Minggu, 18 Mei 2014

Persamaan dan Perbedaan Konseling dengan Psikoterapi

A. Pengertian Konseling
• Konseling secara etimologi berasal dari bahasa Latin, yaitu “consilium” yang berarti “dengan” atau “bersama”, menerima atau memahami, sedangkan dalam bahasa Anglo-Saxon, konseling berasal dari “sellan” yang berarti “menyerahkan” atau “menyampaikan”.
• Menurut para ahli, yaitu Tolber, konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka yang dilakukan antara dua orang, yang mana konselor melalui hhubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya untuk membantu klien dalam menangani masalah yang sedang dihadapi, memahami diri sendiri, keadaan sekarang dan masa depan.

B. Pengertian Psikoterapi
• Dalam perspektif bahasa kata psikoterapi berasal dari kata “psyche” dan “therapy”. Psyche mempunyai beberapa arti, yaitu jiwa dan hati, ruh, akal dan diri (dzat). Sedangkan kata therapy ( dalam bahasa Inggris) bermakana pengobatan dan penyembuhan, sedangkan dalam bahasa Arab kata therapy sepadan dengan “ “ yang berasal dari , yang artinya menyembuhkan.
• Psikoterapi ialah pengobatan penyakit dengan cara kebatinan atau penerapan teknis khusus pada penyembuhan penyakit mental atau pada kesulitan-kesulitan penyesuaian diri setiap hari, atau penyembuhan lewat keyakinan agama dan diskusi personal dengan para guru atau teman.
• Menurut Lewis R. Wolberg. MO (1997) dalam bukunya yang berjudul The Technique of Psychotherapy mengatakan bahwa: Psikoterapi adalah perawatan dengan menggunakan alat-alat psikologis terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosionaldimana sseorang ahli secara sengaja menciptakan hubungan profesional dengan pasien, yang bertujuan:
1. Menghilangkan, mengubah atau menemukan gejala-gejala yang ada.
2. Memperantarai (perbaikan) pola tingkah laku yang rusak
3. Meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan kepribadian yang positif.
• Sedangkan pengertian psikoterapi islam adalah proses pengobatan dan penyembuhan suatu penyakit, apakah mental, spiritual, moral maupun fisik dengan melalui bimbingan al-Quran dan sunnah Nabi saw, atau secara empirik adalah melalui bimbingan dan pengajaran Allah SWT, malaikat-malaikat, nabi dan rasul atau ahli waris para nabi-Nya.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa psikoterapi adalah suatu proses pengobatan atau penyembuhan terhadap suatu penyakit baik penyakit mental, spiritual, moral atau fisik melalui penerapan teknik-teknik khusus atau dapat dengan menggunakan alat-alat psikologis.

C. Objek Psikoterapi
Sasaran atau objek yang menjadi fokus penyembuhan, perawatan atau pengobatan dari Psikoterapi Islam adalah manusia (insan) secara utuh, yakni yang berkaitan atau menyangkut dengan gangguan pada:
1. Mental, yaitu yang berhubungan dengan pikiran, akal, ingatan atau proses yang berasosiasi dengan pikiran, akal dan ingatan. Seperti mudah lupa, malas berpikir, tidak mampu berkonsentrasi, picik, tidak dapat mengambil suatu keputusan dengan baik dan benar, bahkan tidak memiliki kemampuan membedakan antara halal dan haram, yang bermanfaat dan yang mudharat serta yang hak dan yang batil.
2. Spiritual, yaitu yang berhubungan dengan masalah ruh, semangat atau jiwa, religius, yang berhubungan dengan agama, keimanan, keshalehan,dan menyangkut nilai-nilai Transendental. Seperti syirik, nifaq, fasik, kufur, lemah keimanan, dan sebagainya.
3. Moral (akhlak), yaitu suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang daripadanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian, atau sikap mental atau watak yang terjabarkan dalam bentuk: berfikir, berbicara, bertingkah laku dan sebagainya, sebagai ekspresi jiwa.
4. Fisik (jasmaniah), tidak semua gangguan fisik dapat disembuhkan dengan psikoterapi Islam, kecuali memang ada izin Allah SWT.

D. Persamaan dan Perbedaan Psikoterapi dan Konseling
Persamaan Psikoterapi dan Konseling
Persamaan antara konseling dan psikoterapi adalah membantu dan memberikan perubahan, perbaikan kepada klien (yaitu, eksplorasi-diri, pemahaman-diri, dan perubahan tindakan/perilaku) agar ia dapat sehat dan normal dalam menjalani hidup dan kehidupannya di dunia hingga alam akhir. Keduanya juga, lazim pula mencoba menghilangkan tingkah laku merusak-diri (self-defeating) pada klien.


Sumber: 

Adz-Dzaky, Hamdani Bakran. 2006. Konseling dan Psikoterapi Islam. Fajar Pustaka Baru: Jogyakarta

Mappiare, Andi. Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Raja Grafindo Persada: Jakarta