Hello


Welcome Graphic #135


Senin, 09 Juni 2014

Bentuk-bentuk Utama dalam Terapi

Ada empat bentuk utama terapi dalan bidang psikologi. Yaitu :
a. Psikodinamika
b. Kognitif perilaku
c. Humanistik
d. Ekletik teori

a. Psikodinamika

Psikodinamika atau disebut juga psikoanalisis adalah salah satu teori tertua psikologi. Kepercayaan inti dari teori ini adalah bahwa tidak peduli usia seseorang, masalah ia mengalami didasarkan pada pengalaman masa kanak-kanak.
Sebaliknya seseorang terapis dapat memeriksa riwayat pasien dan mengeluarkan peristiwa tertentu yang dapat menpengaruhi isu-isu saat ini.
Terapis psikodinamik memeriksa ketidaksadaran pasien dan menafsirkan pemikiran luar, perilaku dan ekspresi yang terkait dengan perkembangan dari masa kanak-kanak.

b. Eklektik terapi

Sebagai terapis, psikolog sebaiknya memahami dan memilih teknik yang paling sesuai baik kebutuhan dan keyakinan kliennya. Hal ini tidak biasa bagi psikolog untuk menghubungkan satu atau lebih teori untuk membimbing pasiennya. Yang dapat dianggap sebagai pendekatan eklektik psikterapi.

c. Humanistik

Dengan latar belakang pendidikan ajaran psikoanalisis Freud dan pengaruh Karl Marx, Karen Horney, dan teoritikus berorientasi sosial lainnya, Fromm mengembangkan teori kepribadian yang menekankan faktor sosiobiologis, sejarah, ekonomi, dan struktur kelas. Humanistik bwrasumsi bahwa terpisahnya manusi dengan dunia alam menghasilkan perasaan kesendirian dan isolasi, kondisi yang disebut sebagai kecemasan dasar.
Kebutuhan kebutuhan eksistensial seperti keterhubungan, keunggulan, keberakaran, kepekaan atau identitas, kerangka orientasi, merupakan kebutuhan manusia yang sangat dibutuhkan oleh manusia.

d. Kognitif / perilaku kognitif

Sebagian besar orang memiliki keinginan untuk mengetahui, untuk memecahkan misteri, untuk memahami, dan untuk menjadi penasaran. Maslow (1970) menyebutkan keinginan-keinginan ini sebagai kebutuhan kognitif.. Ketika kebutuhan kognitif tidak terpenuhi, semua kebutuhan pada haerarki Maslow terancam tidak bisa terpenuhi pula karena pengetahuan merupakan kebutuhan yang sangat penting penting untuk mempengaruhi masing-masing dari kebutuhan kognitif tersebut.
Maslow percaya bahwa orang-orang yang sehat mempunyai keinginan untuk nengetahui lebih besar, untuk berteori, untuk membuktikan hipotesis, untuk menyelesikan misteri, atau untuk mencari tahu tentang bagaimana suatu hal berfungsi hanya karena mereka penasaran ingin tahu. Akantetapi orang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan kognitif mmereka, yang terus menerus berbohong, yang rasa penasarannya terhambat, atau yang telah Mia nolak informasi yang masuk kedirinya, dapat terjangkit penyakit yang berupa sikap skeptis, kecewa, dan sinis.