Hello


Welcome Graphic #135


Senin, 10 Juni 2013

tugas 3 tulisan 1


TULISAN 1

Pertumbuhan Dan Penyesuaian Diri

·         Pengertian dan konsep penyesuaian diri
Menurut Cage dan Berliner (1979) dua penentu (determinan) karakteristik manusia adalah hereditas dan lingkungan. Atau seringkali disebut sebagai nature and narture. Permasalahannya adalah mana yang lebih besar pengaruhnya. Apabila seseorang hidup tanpa hereditas, seperti misalnya makan, udara, pendidikan, atau faktor-faktor lingkungan lainnya tidak akan menghasilkan pertumbuhan. Akan tetapi tanpa ada lingkungan yang memadai, faktor hereditas juga dapat menjadi tidak berfungsi.
Yang kemudian menjadi pertanyaan adalah seberapa besar variasi-variasi dari faktor hereditas dan faktor lingkungan yang mempengaruhi karakteristik individu ? untuk variasi warna mata misalnya, faktor hereditaslah yang paling mempengaruhi. Sementara variasi-variasi dalam bahasa, sebaliknya faktor lingkunganlah yang mempengaruhi. Jika tidak dapat perbedaan dalam faktor lingkungan, misalnya yang terjadi pada pasangan kembar identik dari keluarga yang sama, maka semua variasi dalam semua intelegensi akan dihasilkan dari faktor hereditas. Satu hal yang dapat menjelaskan masalah ini adalah bahwa hereditas dan lingkungan sering kali dapat mempengaruhi bersama sama. Oleh karena itu sangat sulit mejelaskan faktor-faktor dari individu satu ke individu yang lain.
·         Pertumbuhan Personal
1.      Pendekatan pertumbuhan diri
 Psikologi merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu “psychology”. Istilah ini pada mulanya berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu “psyche”, berarti, jiwa atau daya hidup, sedangkan “logos” berarti ilmu. Jadi secara harafiah, “psychology” berarti ilmu yang memepelajari tentang kejiwaan atau “Ilmu Jiwa “.Sedangkan perkembangan, Chaplin mengartikan perkembangan sebagai
·         Perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme, dari lahir hingga mati,
·         Pertumbuhan,
·         Perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke bagian-bagian fungsional.,
·         Kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari. Sementara itu, Reni Akbar Hawadi menafsirkan,”Perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kausalitas kemampuan ,sifat dan ciri-ciri yang baru.

 Perkembangan itu menunjukkan suatu proses tertentu, yaitu suatu proses yang menunjukkan kedepan dan tidak dapat diulangi kembali.dalam perkembangan manusia terjadi perubahan-perubahan yang sedikit banyak bersifat tetap dan tidak dapat diulangi. Perkembangan menunjukkan pada perubahan – perubahan dalam suatu arah yang bersifat maju. Psikologi perkembangan lebih mempersoalkan factor-faktor umum yang memepengaruhi proses perkembangan yang terjadi di dalam diri seseorang. Titik berat yang diberikan oleh para psikolog perkembangan adalah relasi antara kepribadian dan perkembangan.

2.      Variasi dalam pertumbuhan

Perubahan dan stabilitas muncul dalam berbagai ranah atau dimensi diri, para ilmuan perkembangan berbicara secara terpisah mengenai perkembangan fisik, perkembangan kognitif, dan perkembangan psikososial. Sebenarnya ranah-ranah ini saling terkait dalam kehidupan.
Pertumbuhan tubuh dan otak, kapasitas sensoris, keterampilan-keterampilan motorik, serta kesehatan merupakan bagian dari perkembangan fisik dan dapat mempengaruhi ranah perkembangan lain, misalnya anak yang mengalami masalah pada telinganya akan lebih lambat untuk berbicara dibandingkan anak yang tidak memiliki masalah tersebut. Perubahan-perubahan fisik didalam otak pada beberapa orang sudah tua bisa mengarah pada kemunduran kecerdasan dan kemunduran kepribadian.
Perubahan dan stabilitas didalam kemampuan kemampuan mental seperti belajar, memperhatikan, mengingat, menggunakan bahasa, berfikir, bernalar, dan kreatif membentuk perkembangan kognitif. Peningkatan dan kemunduran kognitif sangat terkait dengan faktor-faktor fisik, emosional, dan sosial.
Perubahan stabilitas didalam emosi, kepribadian, hubungan sosial, bersama-sama membentuk perkembangan psikososial, dan hal ini dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan fisik. Kapasitas fisik dan kognitif dapat mempengaruhi perkembangan psikososial.
3.      Kondisi-kondisi untuk tumbuh
Manusia adalah mahluk sosial, sejak awal mereka berkembang didalam lingkungan sosial dan sejarah. Bagi seorang bayi lingkungan yang terdekat adalah keluarga, tapi selanjutnya keluarga dapat pengaruh yang luas dan mengalami perubahan terus menerus dilingkungan disekitar rumah, komunitas, dan masyarakat.
a.      Keluarga
Keluarga terbagi menjadi dua, yaitu keluarga inti (ayah, ibu, anak) dan keluarga besar (ayah, ibu, anak, nenek, kakek, paman, bibi, dll). Banyak anak yang tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik keran mereka selalu menghabiskan waktu mereka untuk belajar di sekolah dan di penitipan anak sehingga mereka kurang berinteraksi dengan orang tua mereka saat mereka berada dirumah. Adapun bagi anak-anak yang merupakan korban perceraian akan merasa bahwa diri mereka selalu merasa terkucilkan sehingga dapat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan mereka.

b.      Status Sosial Ekonomi dan Lingkungan Tempat Tinggal
Ekonomi meliputi pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan. Kemiskinan dapat membahayakan kesejahteraan fisik, kognitif, dan psikososial anak. Kemiskinan mungkin tidak membahayakan secara tidak langsung, melalui dampaknya dimana keluarga tinggal. Keadaan emosi orang tua dan praktik pola asuh dan suasana yang mereka ciptakan dirumah. Ancaman terhadap kesejahteraan akan berlipat ganda jika sebagaimana yang sering terjadi, beberapa faktor resiko, kondisi-kondisi yang meningkatkan kemungkinan dampak negatif seperti kurangnya akses pelayanan kesehatan, dan kesempatan mendapat pendidikan yang minim.


c.       Budaya dan Kesukuan
Kelompok etnis terdiri atas orang-orang yang dipersatukan oleh budaya, leluhur, agama, dan bahasa. Atau asal usul suku bangsa yang khusus. Yang seluruhnya memberikan kontribusi pada sebuah pemahaman identitas serta berbagai sikap atau keyakinan dan nilai yang dibagi bersama. Etnis dan pola-pola mempengaruhi pertumbuhan dengan pengaruh mereka pada sebuah komposisi rumah tangga, perekonomian, dan sumber daya sosialnya, cara para anggotanya bertindak satu sama lain, makanan yang mereka makan, permainan yang dimainkan anak-anak, cara mereka belajar, seberapa bagus prestasi di sekolah, dll.

Sumber:
Prabowo Hendro dan Puspitawati Ira,  Psikologi Pendidikan, Gunadarma, Jakarta, 1997.
Diane E. Papalia, Sally Wenkos Olds, dan Ruth Duskin Feldman, Human Development 10th ed, Penerbit Salemba Humanika, Jakarta, 2009.
Penerjemah: Brian Marswendy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar