Hello


Welcome Graphic #135


Minggu, 06 April 2014

PSIKOTERAPI


Psikoterapi adalah perawatan dan penyembuhan terhadap gangguan dan penyakit jiwa dengan cara yang lebih psikologis daripada fisiologis maupun biologis. Istilah ini mencakup beberapa teknik yang kesemuanya dimaksudkan untuk membantu individu yang emosinya terganggu, sehingga mereka dapat mengembangkan cara yang lebih bermanfaat dalam menghadapi orang lain.
Terdapat beberapa teknik yang digunakan psikoterapi, meskipun bergitu teknik-teknik dalam psikoterapi kebanyakan memiliki ciri yang sama yaitu komunikasi antara klien dengan terapi. Klien didorong untuk dapat mengemukakan rasa yakut, emosi, dan pengalamannya yang tidak menyenangkan secara bebas tanpa ada rasa takut atau malu dicemooh oleh terapisnya. Dilain pihak seorang terapis juga harus memiliki simpati dan empati, serta coba membantu klien mengembangkan cara efektif untuk menangani masalahnya (Atkinson dkk, 1993).
Ada banyak sekali teknik atau metode psikoterapi, akan tetapi beberapa teknik yang sudah banyak digunakan adalah psikoanalisis, terapi humanistic, dan terapi perlakuan.
a.      Psikoanalisis
Dasar dari terapi psikoalanisis adalah konsep dari Sigmund Freud dan beberaoa pengikutnya. Tujuan dari psikoanalisis adalah menyadarkan individu dari konflik yang tidak disadari serta mekanisme pertahanan yang digunakan untuk mengendalikan kecemasan.
Dalam bentuknya yang asli, terapi psikoanalisis bersifat intensif dan panjang lebar. Terapis dank lien umumnya bertemu 50 menit beberapa kali dalam seminggu sampai beberapa tahun. Oleh karena itu agar dapat lebih efisien, maka pertemuan dapat dilakukan dengan pembatasan waktu dan penjadwalan waktu yang tidak terlalu sering (Atkinson dkk, 1993). Untuk itu diperlukan teknik-teknik dasar dalam psikoanalisis, yaitu : Asosiasi bebas, penafsiran, analisis mimpi, resistensi, dan transferensi (Corey, 1995).
1.      Asosiasi bebas
Teknik ini adalah teknik utama dalam psikoanalisis dengan cara terapis meminta klien agar membersihkan pikirannya dari renungan-renungan sehari-hari. Dan memintanya sedapat mungkin mengatakan apa saja yang muncul dalam pikirannya. Asosiasi bebas merupakan suatu metode pemanggilan kembali pengalaman-pengalaman masa lampau dan pelepasan emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi traumatis masa lalu yang kemudian dikenal dengan katarsis (Corey, 1995)
2.      Penafsiran
Penafsiran merupakan prosedur didalam menganalisis asosiasi bebas, mimpi-mimpi, resistensi, dan transferensi. Fungsinya adalah mendorong ego untuk mengasimilasi bahan-bahan baru dan mempercepat psoses pengungkapan alam bawah sadar secara lebih lanjut. Penafsiran ini diberikan oleh terapis menyebabkan adanya pemahaman dan tidak terhalanginya alam bawah sadar pada diri klien (Corey, 1995).
3.      Analisis mimpi
Analisis mimpi adalah prosedur atau cara yang penting untuk mengungkapkan alam bawah sadar dan memberikan kepada klien pemahaman atas beberapa area masalah yang tidak terselesaikan. Freud memandang bahwa mimpi merupakan “jalan istimewa menuju ketidaksadaran”. Karena melalui mimpi tersebut hasrat-hasrat, kebutuhan-kebutuhan, dan ketakutan tak sadar dapat diungkapkan.
4.      Resistensi
Resistensi adalah suatu yang melawan kelangsungan terapi dan mencegah klien mengemukakan bahan yang tidak disadari. Menurut Freud, resistensi dianggap sebagai dinamika tak sadar yang digunakan oleh klien sebagai pertahanan terhadap kecemasan yang tidak bisa dibiarkan, yang akan meningkat jika klien menjadi sadar atas dorongan maupun perasaan yang direpres tersebut (Corey, 1995)
5.      Transferensi
Transferensi adalah pemindahan emosi dari klien ke terapis. Seperti seorang klien menjadi lekat dan jatuh cinta pada terapis sebagai pemindahan dari orang tuanya (Corey, 1995).

b.      Terapi humanistik
Dasar dari terapi humanistik adalah penekanan keunikan setiap individu serta memusatkan perhatian pada kecenderungan alami dalam pertumbuhan dan perwujudan dirinya, yang bertujuan untuk memperlancar kajian pikiran dan perasaan seseorang dan membantunya memecahkan masalahnya sendiri.


c.       Terapi perilakuan
Terapi perilakuan mencakup sejumlah metode terapi yang berbeda-beda yang kesemuanya itu didasarkan pada teori-teori belajar. Para ahli behaviorist beranggapan bahwa perilaku maladaptif merupakan cara untuk menanggulangi stress yang sedah “terbiasa” pada diri seseorang, sehingga beberapa teknik perilaku yang dikembangkan dalam percobaan dapat digunakan untuk menggantikan respon maladaptif tersebut dengan respon baru yang lebih tepat. Jika terapis psikoanalisis berkaitan dengan pemahaman konflik masa lalu, maka terapi perilakuan lebih memusatkan langsung kepada perilaku itu sendiri (Atkinson dkk, 1993).


Daftar isi
Atkinson, R.L., Atkinson, R.C. &Hilgard, E.R. 1993. Pengantar Psikologi. Alih Bahasa: Nurjannah Taufiq. Jakarta: Erlangga.

Corey, G. 1995. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: Eresco

Prabowo, H., &Riyanti, B.P.D. 1998. Psikologi Umum 2. Jakarta: Gunadarma.